Petilasan Maha Patih Gajah Mada Sumpiuh Di Kunjungi Dandim Banyumas

Banyumas – Komandan Kodim 0701/Banyumas Letkol Arm Ida Bagus Adi Purnama, S.T Han., beserta Forkopimcam Sumpiuh yang diikuti Danunit Intel, Letda Inf Sukarmin, Kades Banjar Panepen Mujiono mengunjungi Situs Sejarah Watu Jonggol yang merupakan Petilasan Maha Patih Gajah Mada. Rabu 15/11/2023.


Dalam kunjungannya Dandim 0701/Banyumas beserta tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat melaksanakan karya bakti dengan membersihkan area petilasan tersebut sehingga nuansa kebersamaan dan keakraban antar aparat kewilayahan dan para tokoh diwilayah sangat terasa sekali yang diakhiri dengan acara ramah tamah.

Dalam kesempatan itu Komandan Kodim 0701/Banyumas mengutarakan Watu Jonggol merupakan salah satu situs sejarah yang berada di Banyumas. Berada di bagian selatan pada provinsi Jawa Tengah. Banyumas kota yang lekat akan budaya, adat istiadat dan tradisi yang sudah melekat sejak zaman dulu serta banyak sekali tempat yang dijadikan sebagai situs budaya yang masih lestari sampai sekarang dengan segenap tradisi warga lokal yang mendiaminya.

Misalnya di Banyumas bagian tenggara tepatnya di Kecamatan Tambak terdapat Situs Mahameru, di sisi ke barat tepatnya di Desa Banjarpanepen, warga Banyumas mengenal situs Watu Jonggol tepat dimana kami sekarang berada. 

Dimana situs ini memiliki daya tarik dan ciri khasnya tersendiri, baik sejarah masa lalunya yaitu tempat pelarian bagi pasukan Prabu Amangkurat Agung hingga tempat petilasan “persinggahan” bagi Raja Hayam Wuruk dan patihnya yaitu Patih Gajah Mada.


Kades Banjapanepen menuturkan, menarik ke belakang, Desa Banjarpanepen merupakan saksi sejarah bagi Prabu Amangkurat dimana beliau melakukan peperangan hebat dengan Trunojoyo dari Madura diserbu pasukan Trunojoyo di Tambak. Ketika itu karena kondisi mendesak beliau dipaksa mundur ke arah barat sampai ke daerah yang sekarang ini dikenal dengan Sumpiuh. 

Pada saat disini terjadi pertempuran lagi yang menyebabkan banyak sekali prajurit dari kedua belah pihak yang gugur secara terhormat di medan pertempuran demi kepentingan kerajaan masing-masing, dan akhirnya Prabu Amangkurat beserta pasukannya mundur Ke arah Utara hingga tiba di Banjarpanepen.

Pada saat itu Banjarpanepen merupakan desa yang tertutup oleh hutan belantara menjadikannya tempat tersembunyi hingga akhirnya membuat Prabu Amangkurat selamat dari pengejaran Trunojoyo. (AuL).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sukseskan Program Pemerintah, Babinsa Jadi Akseptor KB MOP

Aksi Sigap Babinsa Cihonje Atasi Kesulitan Warga Binaanya

Anggota Koramil 08/Kalibagor Bersama Wanita Lansia Laksanakan Senam Bersama